Hitam Wisuda
20:37
Hitam dikemudian hari menapaki kedewasaan pada
dirinya. Kini dengan statusnya sebagai mahasiswa yang berada di ambang pintu
wisuda, Hitam mulai memikirkan nasib ke depan. Nasib yang harus ditempuhnya
dengan keadaan yang sangat berbeda. Keadaan dengan segala hal baru yang
dijumpainya. Nasib yang menjadi titik tolak pembuktian akan perjuangan orang
tuanya atas dirinya.
Sidang kelulusan baru saja digelar. Hampir satu
setengah jam yang menentukan berhasil dilaluinya. Dan hasilnya, Hitam lulus.
Hitam mengikuti sidang untuk gelombang pertama. Nilai yang berhasil ia dapatkan
cukup baik. Hitam dapat nilai A. Nilai dengan indeks penilaian tertinggi. Benar
– benar satu setengah jam yang bisa saja terasa sangat lama dan juga bisa
seketika berlalu begitu saja. Dan Hitam berhasil melaluinya dengan baik.
“ Yes, aku lulus........”, diupdate
menggunakan smartphone milik Hitam.
Hitam menikmati kegembiraan yang sedang dialaminya
itu. Mengepalkan jari – jemari tangannya. Gigi geraham atas dan bawah diadunya.
Dengan tatapan mata begitu tajam dengan sembari mengerutkan jidat di atas
matanya. Kegembiraan memuncak. Memancing suatu tekanan dari dalam dirinya.
Tertahan bisikan perasaan dalam dirinya, tekumpul dan terkompresi dalam relung
pita suara. Mencuat!
“ Yes, yes, yes, yes, yes,,, aku
luluuuusss”, ucapnya keras dengan begitu lega.
Dikabarkannya segera berita bahagia itu ke rumah,
pada bapak dan ibunya. Betapa bahagianya Hitam bisa menunjukan sedikit
kesungguhannya atas kerja keras orang tuanya. Satu dari banyaknya mimpi yang ia
ingin tunjukan pada orang tuanya sudah terpenuhi. Segera Hitam bergegas menuju
tempat sidang kelulusan teman – temannya. Dia tak lagi memikirkan kebahagiaan
yang baru saja didapatnya. Dalam gegap langkahnya ia panjatkan doa, semoga
teman – teman yang lain juga mendapatkan kebahagiaan yang sama yang baru saja
ia dapatkan.
Mendapati temannya keluar dengan raut wajah gembira
merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi Hitam. Tak ada sedikit pun
keraguan. Pasti teman – temannya dapat melewati semuanya dengan lebih baik
darinya. Segera saja dirangkulnya temannya itu. Berjingkrak bersama.
Dikepalkannya tangan mereka bersama – sama dan bersorak. Menikmati indahnya
akhir sebuah perjalanan panjang. Meski sebenarnya itu hanyalah merupakan sebuah
permulaan yang baru. Hitam pun mengambil hp dalam saku kirinya. Diambilnya foto
bersama dan tak lupa dengan disertai update terbarunya.
“ Kita berhasil. Kita masuk bareng – bareng,
lulusnya juga bareng. Terimakasih banyak Tuhan”
“ Terimakasih buat orang tua dengan
segala dukungan tanpa batas, thanks para dosen yang berkenan membagi ilmu dan
membimbing kami dengan sabar, dan kawan thanks a lot, dan semuanya”
Sejenak berpaling dari pandangan akan masa
mendatang. Menikmati usainya hari itu dengan sepenuh hati. Memuaskan segala
hasrat pelampiasan akan kebahagiaan atas pencapaian masa kuliahnya. Mengalihkan
takdir untuk sedikit membuatnya berpaling untuk menjadikannya selalu indah
dikemudian hari.
3 comments
Lulus sidang itu emang sesuatu yang membanggakan banget, ya. Saya baru ngalemin nih beberapa bulan lalu, hehehehe.
ReplyDeleteoh iya, blog mu apa?
Deletekayaknya iya mbak, soalnya itu posting baru tak bayangin,,ini baru lg ngurus buat sidang
ReplyDeletewah, udah duluan yak,,tegang nggak tuh pas sidang mbk?hehe