Tulisan Ceker Ayam

01:33

Saya tidak biasa menulis dari. Terlebih tulisan saya terkenal buruk. Ya buruk, belum saja dari segi isinya, bagi mereka yang baru melihat tulisan saya mungkin akan langsung tidak punya minat untuk membaca lagi. Tulisan saya dulu sering mendapat julukan ceker ayam alias jelek banget. Itu salah satu hal yang buat saya jadi kurang minat menulis waktu kecil. Walaupun begitu saya tetap corat - coret pada buku saya dan jelek seperti biasa.
Tapi ada hal yang menarik saat saya kecil dulu. Sewaktu di sekolah dasar saya sangat terkenal dengan tulisan ceker ayam. Bahkan julukan ceker ayam itu saya peroleh dari guru saya, saat itu pas saya kelas enam SD. Tapi siapa sangka, saat catur wulan akhir kelas lima SD saya ditunjuk untuk mengikuti lomba mata pelajaran tingkat kecamatan untuk mewakili sekolahan saya. Saya ditunjuk untuk mewakili sekolah untuk mata pelajaran bahasa indonesia. Wow banget.
Tulisan ala ceker ayam, maju lomba mata pelajaran bahasa indonesia, sudah pasti kecil banget kemungkinan menangnya. Tapi begitulah hidup, semuanya punya cerita masing - masing yang harus dituliskan agar semua yang telah terlewati dapat terkenang dan bisa memberikan pelajaran seseorang lain untuk lebih baik. Saya menang. Saya peringkat pertama untuk tingkat kecamatan dan berhak serta wajib memersiapkan diri untuk maju ke tingkat kabupaten, dengan tipe lomba yang berbeda namun masih satu mata pelajaran, bahasa indonesia.
Setelah lomba saya dapat makan sate gratis dari guru SD kelas lima saya. Untuk lomba di kabupaten akan diadakan saat saya sudah kelas enam SD. Jadi masih cukup waktu untuk saya melakukan persiapan - persiapan yang ada dengan konsep lomba yang berbeda dengan tingkat kecamatan. Di tingkat kecamatan, semuanya teori, cukup baca aja dan hafalan sedikit itu cukup buat ikut lomba, makanya saya cukup pede bisa menang kemarin itu. Namun di kabupaten berbeda, dari yang hanya menjawab soal - soal yang ada, kini harus mengarang sebuah tulisan dengan tema tertentu yang para juri tentukan dengan batasan minimal mencapai lima halaman kertas folio bergaris bolak - balik. Bayangkan! Tidak cuma sampai disitu, waktu mengarang dibatesin 2,5 jam. Dan setelah selesa mengarang, penderitaan berlanjut. Saya harus menceritakan apa yang saya tulis selama 2,5 jam pada 5 lembar kertas folio bergaris dalam waktu 15 menit dihadapan juri. Cukup kalian tahu, dari 20an kecamatan di kabupaten saya, hanya ada 9 kontestan perwakilan kecamatan, dan dari sembilan perwakilan itu yang lainnya cewek semua kecuali saya, cowok.
Saya peringkat sembilan. Peringkat juru kunci dari semua kontestan yang maju. Tapi saya tidak kecewa dengan hasil itu. Saya hanya ambil positifnya aja. Saya masih kurang banget dalam hal menulis. Dan saya harus belajar lebih keras buat bisa jadi lebih baik lagi. Dan satu hal lagi, dalam 2,5 jam yang menjenuhkan itu, saya berhasil mengarang cerita hingga batas minimal, lima halaman kertas folio bergaris bolak - balik. It's awesome, haha.

Belajar dari semua yang sudah saya lewatkan, kini saya kembali mencoba untuk mengulangi hal tersebut. Saya akan mencoba kembali  menulis sebuah tulisan untuk kuantitas yang cukup besar. Lebih besar dari tulisan yang harus saya karang dalam waktu 2,5 jam tersebut. Saya bisa membuat novel kayak penulis - penulis lain baik yang sudah memiliki nama dengan buku - buku terbitan mereka yang laku keras, atau pum mereka para penulis yang masih menunggu keberuntungan menghampiri mereka atau bahkan belum sempat untuk menerbitkan karya tulisan mereka. Semangat. Nekad aja. Jalanin.
Ini sedikit path rencana tulisan yang saya buat.


Saya tidak memiliki pengalaman untuk menulis dalam jumlah yang cukup banyak dengan alur yang terencana, serta tokoh - tokoh yang memang sudah dipersiapkan dengan karakter masing - masing. Pengalaman saya ya hanya pengalaman sewaktu kelas enam SD tersebut, berjibaku dengan 5 halaman folio terkurung dalam jam pasir selama 2,5 jam. Untuk itu saya mencoba menyiasati semua itu dengan membuat path kayak di atas. Saya tidak begitu tahu apakah langkah yang saya gunakan ini baik apa tidak, tapi saya mencoba hal di atas untuk memberi sedikit alur untuk saya menulis. Menulis, menulis, dan kembali menulis dan see soon.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images