Panjatkan Doa (Yang Ku Bisa)
23:35Tangan ini kembali tak berasa seperti dulu. Entah apa yang berbeda. Semua terlalu menumpuk dalam pikiran ini, campur aduk. Beberapa hal, banyak hal malah yang belum pernha saya mengenal hal tersebut, yang saya anggap taboo dari dulu menjadi sesuatu yang tidak lagi. Terlepas dari urusan apakah tindakan itu benar, wajar, dan penting atau malah sebaliknya. Hal tersebut telah mengubah pernak - pernik dalam pikiran saya hampir tiga minggu ini.
Bagaimana suatu kepercayaan akan dapat mengorbankan segalanya. Ada yang berbeda, ada yang bertambah, dan tentunya ada juga yang berkurang. Entah itu berbeda dengan orang lain pada umumnya, mungkin saya bertambah sesuatu dibanding orang kebanyakan, ataupun saya sudah kehilangan segalanya setelah hal tersebut. Berpikir sejenak memikirkan apa yang telah terjadi bukan merupakan barang yang mudah hanya untuk disesali. Apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah itu. Saya tidak tahu. Mungkin lanjutkan saja hidup ini, hidupkan mimpi - mimpi yang telah pernah dilukiskan, kembali menelusuri track yang dulu sudah pernah terlewati, melanjutkan menuju tempat pemberhentian selanjutnya dan seterusnya. Go ahead.
Terlalu awam sebagai seorang pemula perjalanan hidup ini. Masih harus banyak hal, belajar hal apapun, dengan begitu mungkin saya akan dipertemukan kembali, nanti. Perjalanan hidup ini masih panjang. Semua orang masih mempunyai mimpi - mimpi yang mereka rencanakan dan selalu mereka perjuangkan. Begitu juga saya sendiri yang harus melalui tahapan tersebut hingga sampai pada saatnya nanti akan ada sesuatu yang harus menghentikan langkah dan perjuangan untuk semua mimpi - mimpi tanpa batas yang selalu diimpikan.
..................................................................................................................................
Sudah memasuki akhir bulan kedua untuk magang industri di PT PLN di bumi Cilegon. Dan masih sedikit apa yang telah saya bisa dapatkan disini. Bukan karena tempat saya magang yang membatasi pengetahuan mereka tentang industri, lebih bagaimana saya yang belum bisa memanfaatkan semua fasilitas yang bisa saya pelajari disini. Rumusan untuk tugas akhir juga belum menemui kepastian kerangka dan alurnya akan kemana. Terlalu malas diri ini untuk melakukan sesuatu yang memang hanya untuk diri saya sendiri. Sangat buruk.
Dan sampai sekarang judul tugas akhir yang diambil belum mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Langkah awal yang masih harus menunda segala hal. Kembali menentukan judul untuk segera disetujui dan melanjutkan untuk tahap selanjutnyaa dan berharap semuanya akan berjalan lancar serta diberi kemampuan untuk menghadapi segala kesukaran - kesukaran yang mungkin nantinya bakal harus dihadapi hingga proses hidup pada tahapan ini terlewati dan dinyatakan lulus menjalaninya.
Lama tak berjumpa dengan Emak di rumah. Mungkin itu merupakan sesuatu yang biasa seorang anak yang sudah melewati dua puluh tahun berjumpa dengan ibunya. Tapi tiap kali bertemu denga mama, ada suatu hal baru tentang menghadapi hidup ini yang beliau sampaikan dan amanatkan. Rasa tenang dan nyaman saat bertemu mama juga menjadi sesuatu yang teramat merindukan. Terlepas saya sudah menjadi anak yang dewasa - seharusnya - dari segi usia. Perasaan bertemu dengan mama tidak bisa semudah itu hanya untuk dibayangkan sedang bersama beliau.
Terlalu banyak kesalahan yang telah saya perbuat dengan beliau. Terlalu banyak kerepotan - kerepotan yang meliputi beliau. Terlalu banyak harapan - harapan tinggi terhadap saya yang sampai saat ini belum ada yang bisa meninggikan beliau. Terlalu banyak kesusahan yang selalu saya bagi dengan beliau. Dan terlalu banyak dosa yang tak terhitung dengan beliau. Dan saya berusaha untuk mengubah suatu hal yang tampak tanpa hasil itu.
Dan saya masih hidup. Selama detak jantung ini masih saya rasakan dan semakin terasa kencang saat mata ini mencoba untuk terpejam tak terhenti raga ini untuk melakukan sesuatu yang terbaik yang harus saya lakukan untuk membalas semua hal buruk yang telah saya berikan terhadap beliau dan hal - hal indah yang mereka berikan untuk saya. Semoga beliau, mama dan bapak juga selalu diberi kesehatan, dinaungi kebahagiaan, diampuni segala kesalahan - kesalahan dan dosa yang mungkin mereka perbuat, dan selalu diberi keberkahan atas segala sesuatu yang mereka dapat. Aamin.
Hanya doa tersebut yang selalu bisa saya sampaikan pada Tuhan. Saya memiliki masalah besar dalam berdoa. Saat kedua tangan ini mulai saya angkat, kuhadapkan telapak tangan ini tinggi meminta, namun seketika itu sesuatu yang kurang menghampiri dan tak tahu harus mengucap doa dan meminta apa, terkadang mengharuskan ada dasar yang mengharuskan doa itu terlontarkan kepada-Nya. Hingga sudah usia sebesar ini hal tersebutlah yang selalu mengisi kerumunan pikiran ini. Hanya doa kepada orangtua, mama dan bapak itulah yang selalu harus kupaksakan terucap dari hati dan lisan ini, hingga sampai waktunya saya tak bisa lagi.
0 comments