Bertemu Anda

00:27

Kembali malam ini begitu saja mudah terlewatkan tanpa meninggalkan sesuatu yang berarti. Tak sebaris kata pun yang dapat tertuang dalam sedikit goresan tinta atau pun hanya sekedar membekas pada permukaan keyboard. Tapi semalam saya bertemu seseorang yang sudah pernah saya jumpai sebelumnya. Merupakan hal biasa untuk bertemu dengan seseorang yang kita sudah pernah tahu. Tapi kali ini entah mengapa terasa berbeda.
Saya bertemu anda disebuah tempat, tidak jelas tepatnya saya berada dimana semalam itu. Saya hanya sekedar sedang jogging, kemudian berhenti sejenak di sebuah warung minum. Tak biasanya saya bisa melakukan kegiatan yang dari dulu kala ingin saya lakukan itu. Bisa lari - lari secara rutin sebagai salah satu pola hidup sehat yang ingin dijalankan agar tubuh ini senantiasa diberi kesehatan baik secara jasmani maupun mental pikiran. Saya memulai jogging dengan lari - lari kecil, pelan tidak begitu menguras tenaga. Kedalaman dan ritme langkah kaki senantiasa dijaga agar stabil. Perlahan tidak terasa kaki ini pun telah melangkah cukup jauh, tak kurang dua kilo meter telah dilalui dan keringat mulai menampakkan bulir - bulir dengan sesekali terlihat kinclong oleh pancaran sinar padanya.
Berselang saya menambahkan power pada langkah kaki ini. Menambah kecepatan langkah kaki dari yang awalnya hanya jalan - jalan penyu, sekarang lebih naik tingkat pada ikan teri. Dengan langkah yang lebih cepat, ritme lari pun mulai kurang terjaga kestabilannya. Sehingga berakibat pada serangkaian jarak yang bisa saya tempuh. Sejauh satu kilo meter saja, nafas ini mulai terengah - engah dan keringat sudah tidak bisa dielakan lagi untuk mengucur deras membasahi kaos oblong yang saya kenakan, tak tahu persis warna kaos yang saya pakai.
Nafas mulai nyesek dan langkah ini mulai terhenti. Kaki yang tadinya kencang berlari, kini hanya saya bawa perlahan menjalani trotoar jalan yang sudah menjadi emperan toko - toko dan juga warung - warung kelontong. Perlahan sambil menikmati jalanan yang tidak biasanya saya lalui. Tengak - tengok barang yang mungkin aneh dan berbeda yang belum pernah saya jumpai, itu hal yang biasa saya lakukan, apalagi jikalau saya hanya sendirian. Dan sampailah pada akhir perjalanan. Suatu tempat cukup lapang dan memang dikhususkan untuk berolahraga, baik jogging, lari, ataupun senam dengan disertai suguhan gerobak - gerobak makanan pengganjal perut dan tenggorokan yang dahaga.
Saya sandarkan tubuh ini pada tembok warung kelontong penjual minuman dengan sebotol air mineral sudah ditangan. Saya teguk air yang terasa begitu nikmat dengan pandangan keluar memandang ramai dan begitu asyiknya tempat disana. Mengitari pandangan demi pandangan, dan mendapati anda sudah ada dibalik saya. Ya, anda di sebelah saya persis. Dengan wajah yang biasa saya pernah lihat saat berjumpa dengan anda, dan itu Anda, disana. Saya tak banyak bicara seperti biasanya saat bejumpa dengan anda. Sehingga anda menggelontorkan perbincangan dengan saya.
"Bagus itu, lari - lari, sehat", kata anda.
"Iya, tapi sering ngga, sulit bangunnya", tutur saya.
"Boleh itu saya diajak,", itu kalimat terakhir yang saya dengar dari anda sebelum saya mendapati sudah terlambat untuk melaksanakan solat subuh.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images