Selamat Ulang Tahun Angkatan 37
07:10Ini merupkan postingan penutup di akhir bulan kesembilan. Dalam sejarahnya yang dari jaman sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, tanggal terakhir di bulan ini begitu kelam. Peristiwa G 30 S PKI masih terdengar begitu menyesakkan dan menjadi bukti kelamnya sejarah negeri ini. Namun, itu merupakan salah satu tanda akan kesungguh-sungguhan pendahulu kita dalam memperjuangkan harkat dan martabat tanah air kita ini. Meski peristiwa tersebut masih menyimpan rahasia tersembunyi yang tidak pernah dipaparkan karena terkadang harus ada sebagian yang tidak perlu atau sengaja dihilangkan atau sedikitnya dirahasiakan kepada generasi berikutnya. Entah apa itu maksudnya. Dan keesokan harinya, di tanggal 1 Oktober sekarang ini diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Namun ada peristiwa spektakuler lain di tanggal 1 Oktober 2013 lalu. Bagi para pejuang terdahulu di akhir bulan September merupakan hari dimana peluh berwarna merah bertetesan. Di tahun 2013 lalu ada sekumpulan muda - mudi generasi hasil perjuangan para pahlawan dan juga pahlawan yang tidak mendapat pengakuan terdahulu berbondong - bondong mempersiapkan diri melalui perjalanan cukup panjang menuju Batu jajar. Sejumlah 206 putra - putri bangsa dari pulau Jawa dan Sumatera berkumpul dan menjadi satu dengan nama PLN Angkatan 37.
PLN Angkatan 37
Tepat 1 Oktober 2013 lalu, ada 43 mantan mahasiswa dan mahasiswi dari Pulau Sumatera berlabuh ke pulau Jawa. Dari politeknik negeri padang sejumlah 14 orang dan 29 orang dari politeknik universitas sriwijaya, Palembang. Dari Jawa timur, ada 28 orang perwakilan dari Institute teknologi sepuluh november (ITS). Jakarta, dari Politeknik negeri Jakarta meluncurkan kesebelasan yang mereka punya. Dan paling banyak dari Jawa tengah, 19 orang dari Universitas terkemuka dari Kota Gudeg, Universitas Gajah Mada, 48 orang dari Universitas Diponegoro dan 57 orang dari Politeknik negeri Semarang. Sejumlah 206 orang berkumpul dan disatukan untuk pertama kalinya di tanah Pusdikpassus, Batujajar. Kami, dua ratus enam orang mantan residivise mahasiswa di tempat kami studi menjadi salah satu generasi dari rekrutmen pegawai PT. PLN (persero) angkatan ke - 37. Kami PLN Angkatan 37.
Mahkota milik para laki - laki yang membuatnya tampak lebih ganteng-ganteng, harus dipangkas habis. Kami botak (untuk laki - laki). Peristiwa itu merupakan kali pertama untuk meringankan kepala dengan efek belaian kulit tangan untuk menyibak rambut begitu terasa. Seperti ada kontak langsung antara telapak tangan dengan kulit yang dulunya terlapisi oleh rambut. Dulu. Sementara untuk perempuan harus merapikan rambutnya bagi mereka yang tidak berkerudung. Satu model kepala, satu model cukuran rambut, satu warna pakaian yang dikenakan dan kami menjadi PLN Angkatan 37.
Hari itu merupakan awal terciptanya keluarga baru. Keluarga yang tidak hanya tetangga sebelah rumah. Keluarga yang tidak hanya karena ada hubungan darah yang mengikat. Keluarga yang bukan karena sebagai ajang balas budi. Tapi ini keluarga baru yang tercipta dari kebersamaan, proses saling mengenal satu sama lain, berjuang bersama, berfikir bersama, memegang sendok bersama, makan bersama, berdoa bersama, mandi pun bersama (kan?), berduka bersama, bersukacita bersama, apa pun itu kami lakukan bersama. Kami lakukan bersama atas nama PLN Angkatan 37.
Ada berbagai macam bahasa berkumpul disana. Ada kesebelasan dari Jakarta yang tentunya membawa gaya Loe-Gue dalam berbahasa. Perwakilan Jatim dengan arek - arek dan tentunya bahasa pamungkas, cuk-jancuk. Jogja, apa kabar dab? Semarang dengan sela bahasa berbau ndess, iya ik, he'eh ik. Uda dari rumah makan Padang. Sikok lagi dari tanah pempek Palembang. Dan juga dari kawasan jagad panginyongan (daerah - daerah dengan dialek bahasa ngapak atau medok di sekitaran Jateng) dengan nyanyian Doraemon versi ngapaknya. Semua menjadi satu bahasa, Bahasa Indonesia dalam PLN Angkatan 37.
Proses kebersamaan itu dipecah, dipersatukan kembali berlangsung selama hampir setengah tahun. Dan kini kami, PLN Angkatan 37 telah tersebar di seluruh penjuru negeri ini. Di setiap sudut bumi pertiwi ada salah satu generasi dari Angkatan 37. Papua, Maluku, Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Kalimantan, Jawa dan Sumatera semua ada perwakilan dari Angkatan 37 disana. Kami sekarang telah genap setahun membawa nama Angkatan 37. Dan kini kami masing - masing berjuang dalam mengabdi untuk negeri ini. Sejumlah 206 generasi ZY (zed-way) yang merupakan bagian kecil dari populasi manusi di negeri ini akan menjadi salah satu bagian untuk memajukan bumi pertiwi, tanah air Indonesia.
Selamat ulang tahun di tahun pertama ini untuk PLN Angkatan 37. Semoga selalu diberikan kesehatan fisik dan mental. Segala doa yang dipanjatkan selalu berkenan dihadapan Tuhan. Selalu dilingkupi dalam kebahagiaan. Kesuksesan dalam segala urusan, karir, jodoh, keluarga dan seluruh aspek kehidupan. Semoga silaturahmi kita dapat berlanjut hingga tahun - tahun berikutnya ke generasi kita berikutnya
0 comments