Membaca Tuhan

11:25

Hujan di bulan juni. Begitu yang didengungkan Sapardi Djoko Damono. Saya tidak kenal mbah Pardi, begitu juga mbah Pardi tidak kenal kalian tetapi kalian kenal mbah Pardi. Dan ketika itu, turun hujan di bulan Juni.
Sebelum hujan bulan Juni, ada hujan di bulan Mei. Namun, tidak selalu hujan di bulan Mei. Mendung disana, di ujung sana, tepat dimana langit merona seperti warna jeruk berkulit lunak hasil impor dari Cina. Mendung itu di bulan Mei. Mendung yang kini mulai bisa bersanding dengan rona kemuning langit. Tempat dimana burung gaok berlalu tanpa hadiah untuk anak-anaknya setelah letih melakukan perburuan terik tadi. Ketika pelangi yang temaram melenggang menyombongkan dominasinya yang seketika memudar termakan dominasi. Ketika kalian membaca tulisan ini.
Saat Mei ternyata berlalu saya baru kembali teringat, saya punya utang. Sebelumnya saya masih ingat bahwa Mei sudah akan berakhir. Ada yang harus saya berikan sebelum menutup bulan Mei, sebelum akhirnya ingatan ini akan terguyur hujan di bulan Juni terjatuh melalui talang - talang atap kecoklatan mengumpul terhanyut dalam selokan penuh sampah sehingga terlupakan. Dan sekarang saya seperti butiran garam yang sudah sampai di lautan. Lupa akan rasanya asin.
Beruntung, utang saya kali ini tidak berbunga dan tidak berjangka seperti apa yang instansi perbankan binar-binarkan. Utang ini hanya memerlukan saya untuk duduk sejenak, kembali  untuk berpikir mengembangkan imajinasi yang mulai terhimpit oleh kungkungan kondisi dan menumpahkanya pada layar putih bersih yang sangat bersedia sekali untuk dikotori dengan coretan warna apapun. Warna hidup yang seharusnya berwarna. Minimal hitam-putih. Dan abu-abu.
Utang ini tak berbunga tapi memiliki kembang. Kembang ini tidak flat seperti bunga yang biasa dipilih oleh kebanyakan orang pada umumnya yang terbiasa memilih pilihan yang "save". Kembang ini fluktuatif dan bisa bersifat radioaktif dan memiliki kemampuan generatif yang tidak mudah untuk diukur. Tipe kembang ini tidak sama dengan apa yang industri perbankan bisa suguhkan. Flat, Efektif, Anuitas, Fixed atau pun berkembang. Kembang ini punya caranya sendiri untuk berkembang. Dan saya mencurahkan seluruh kembang yang dihasilkan dari utang ini untuk kalian semua dengan sangat legowo beserta dengan kebahagiaan yang ringan tanpa terkungkung apapun bahkan Tuhan sekalipun, ekstrimnya.
Dan tidak ada apapun yang saya harapkan dari kalian karena dengan sepenuh kebebasan saya, utang ini beserta kembang yang mampu bereaksi dalam chain reaction sepenuhya ditujukan kepada kalian yang sangat masih dan pasti memiliki kebebasan akan kungkungan kondisi yang tampak mengitari disetiap geraknya. Dan tanpa disadari sebenarnya kalian, saya, sudah berada di luar kungkungan itu. Dan kebanyakan menyadari itu setelah kembali melangkah ke dalam lingkaran kungkungan tersebut.
Terima kasih Mei, dimana pendidikan di negeri ini mulai dinasionalkan, saat itu pula kebebasan berorganisasi mulai menyeruak di laju darah tenggorkan pemuda negeri ini, ketika buku berusaha mendunia dan akan menyetuh siapa pun makhluk di bumi ini yang berinsting membaca, sebelum hujan di bulan Juni. Dan Tuhan menciptakan seluruh ciptaannya dengan fitrah membaca./adp

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images