Hujan
di bulan juni. Begitu yang didengungkan Sapardi Djoko Damono. Saya
tidak kenal mbah Pardi, begitu juga mbah Pardi tidak kenal kalian tetapi
kalian kenal mbah Pardi. Dan ketika itu, turun hujan di bulan Juni.
Sebelum
hujan bulan Juni, ada hujan di bulan Mei. Namun, tidak selalu hujan di
bulan Mei. Mendung disana, di ujung sana, tepat dimana langit merona
seperti warna jeruk berkulit lunak hasil impor dari Cina. Mendung itu di
bulan Mei. Mendung yang kini mulai bisa bersanding dengan rona kemuning
langit. Tempat dimana burung gaok berlalu tanpa hadiah untuk
anak-anaknya setelah letih melakukan perburuan terik tadi. Ketika
pelangi yang temaram melenggang menyombongkan dominasinya yang seketika
memudar termakan dominasi. Ketika kalian membaca tulisan ini.
Saat Mei ternyata berlalu saya baru kembali teringat, saya punya utang.
Sebelumnya saya masih ingat bahwa Mei sudah akan berakhir. Ada yang
harus saya berikan sebelum menutup bulan Mei, sebelum akhirnya ingatan
ini akan terguyur hujan di bulan Juni terjatuh melalui talang - talang
atap kecoklatan mengumpul terhanyut dalam selokan penuh sampah sehingga
terlupakan. Dan sekarang saya seperti butiran garam yang sudah sampai di
lautan. Lupa akan rasanya asin.
Beruntung,
utang saya kali ini tidak berbunga dan tidak berjangka seperti apa yang
instansi perbankan binar-binarkan. Utang ini hanya memerlukan saya
untuk duduk sejenak, kembali untuk berpikir mengembangkan imajinasi
yang mulai terhimpit oleh kungkungan kondisi dan menumpahkanya pada
layar putih bersih yang sangat bersedia sekali untuk dikotori dengan
coretan warna apapun. Warna hidup yang seharusnya berwarna. Minimal
hitam-putih. Dan abu-abu.
Utang ini tak berbunga tapi memiliki kembang.
Kembang ini tidak flat seperti bunga yang biasa dipilih oleh kebanyakan
orang pada umumnya yang terbiasa memilih pilihan yang "save".
Kembang ini fluktuatif dan bisa bersifat radioaktif dan memiliki
kemampuan generatif yang tidak mudah untuk diukur. Tipe kembang ini
tidak sama dengan apa yang industri perbankan bisa suguhkan. Flat,
Efektif, Anuitas, Fixed atau pun berkembang. Kembang ini punya caranya
sendiri untuk berkembang. Dan saya mencurahkan seluruh kembang yang
dihasilkan dari utang ini untuk kalian semua dengan sangat legowo
beserta dengan kebahagiaan yang ringan tanpa terkungkung apapun bahkan
Tuhan sekalipun, ekstrimnya.
Dan
tidak ada apapun yang saya harapkan dari kalian karena dengan sepenuh
kebebasan saya, utang ini beserta kembang yang mampu bereaksi dalam chain reaction
sepenuhya ditujukan kepada kalian yang sangat masih dan pasti memiliki
kebebasan akan kungkungan kondisi yang tampak mengitari disetiap
geraknya. Dan tanpa disadari sebenarnya kalian, saya, sudah berada di
luar kungkungan itu. Dan kebanyakan menyadari itu setelah kembali
melangkah ke dalam lingkaran kungkungan tersebut.
Terima
kasih Mei, dimana pendidikan di negeri ini mulai dinasionalkan, saat
itu pula kebebasan berorganisasi mulai menyeruak di laju darah
tenggorkan pemuda negeri ini, ketika buku berusaha mendunia dan akan
menyetuh siapa pun makhluk di bumi ini yang berinsting membaca, sebelum
hujan di bulan Juni. Dan Tuhan menciptakan seluruh ciptaannya dengan
fitrah membaca./adp