POST DRAFT
09:39Kamu lagi apa? Kalau aku lagi di sini, lagi nulis, barusan saja bertanya ke kamu, kamu lagi apa dan ngedengerin musik biar kekinian. Kamu temenku dari dulu. Dari dulu banget itu, kita sekolah di SMP bareng, ya walaupun hanya satu kelas pas baru pertama kali masuk. Itu juga karena termasukk dalm golongan anak baru yang katanya bisa memanfaatkan kapasitas otaknya lebih banyak dari teman di kelas yang lain. Jadi masuk kelas favorit pastinya.
Dan masih ketemu kamu. Manusia yang sebaya dengan ku dan sekolah di SMA yang sama. Untuk kedua kalinya kita sekolah di tempat yang sama dan beda kelas, malah tidak pernah satu kelas. Kamu lebih cerdas dan aku tahu itu. Tapi kamu lebih memilih jurusan bahasa saat menginjak kelas dua SMA, dulu sebutannya kelas XII. Dan aku masuk di kelas IPA. Kelas jurusan ilmu eksaks, ilmu pasti yang katanya berisi anak - anak yang lebih bisa mengerjakan soal ujian saat kenaikan kelas. Dan pastinya dengan jumlah jawaban benar yang lebih banyak sehingga nilainya akan lebih sesuai dengan predikat kelas dengan jurusan IPA.
Kamu anak bahasa dan aku anak IPA, tentunya tidak ada kamusnya dalam sejarah pembelajaran sekolah menengah atas di dunia kita akan belajar satu kelas. Kamu mahir berbahasa Indonesia dan mahir juga dengan bahasa - bahasa asing yang diajarkan sebagai materi dalam jurusan bahasa. Kamu begitu lancar berbicara dengan bahasa yang aku anggap tidak memanusiakanku. Dan aku tidak mahir di pelajaran IPA.
Jangan tanya kenapa aku tidak mahir pelajaran IPA. Padahal kalian tahu aku masuk di kelas jurusan IPA. Sekali lagi jangan tanya kenapa. Karena aku tidak mahir menjawab pertanyaan kalian.
Kamu punya mimpi untuk pergi ke Jerman. Bukan main tentunya sebagai tujuan utamanya. Lebih karena tujuan yang lainlah, yang kamu tahu pasti keranannya. Yang pasti main adalah sebagai bonus sekaligus hadiah dari mimpi. Pendalaman materi bahasa Jerman di kelas bahasan cukup besar komposisinya. Dan beberapa seniornya yang dulu juga di jurusan bahasa sudah beberapa dan banyak yang berkesempatan untuk ke Jerman. Baik itu melanjutkan studinya disana dengan bantuan beasiswa juga bantuan keluarga angkat di Jerman yang membantu tempat tinggal mereke di sana. Juga yang mendapatkan pekerjaan di Jerman sana yang kemudian mencoba minum air dengan kandungan beasiswa pendidikan sembari menyelami penghasilan di sana. Dan juga main tentunya. Mumpung di Jerman kan.
0 comments