Cinta (Red : Jodoh) itu Kayak Jualan Krupuk

02:41

Postingan wajib tiap minggu harus ada, itu sebagai salah satu bentuk pelatihan istiqomah (salah satu kata yang intinya sama namun lebih berbau islami). Mencoba melatih konsistensi diri dalam menulis. Salah satunya lewat blog ini. Konsisten berdasarkan pada pilihan pribadi dan tujuan pribadi.
Kemarin baru saja dapat SPPD ke Jakarta. Surat perintah perjalanan dinas atau SPPD yang umumnya dijadikan salah satu uang tambahan untuk pegawai - pegawai perusahaan BUMN baru saja aku lakoni pertama kalinya minggu lalu. Setelah dua hari diminta untuk menemani Plt deputi manajer bidang Pegawai, administrasi dan keuangan di Udiklat Semarang, aku beranjak ke Ragunan, jakarta selatan. Aku menjalani setidaknya 5 hari disana untuk mengikuti workshop English Capability. 

Perjalanan pun dilanjutkan ke bagian timur Jawa, Surabaya. Disana ada konco nggembelku (red : sahabat) dulu pas masih jaman - jaman kuliah. Jalan - jalan kemanapun hanya sekedar untuk memuaskan hasrat untuk menggerakan hati nurani. Nonton konser band favorit juga jadi salah satu alasan kami berdua memacu si-mbah (motor andalan dari jaman kuliah) dilintasan aspal pulau Jawa yang berasa seperti membalap di permukaan bulan. Terkadang kami harus bersusah payah menghindari rintangan seperti baskom - baskom raksasa yang dengan seketika teronggok  tepat dihadapan.
Namanya Adi, Adi Wicaksono. Aku kerap memanggil dia Tjack (red :cak). Mungkin panggilan itu diambil dari suku kata di nama belakangnya. Dia bekerja di Surabaya. Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan milik PT. PLN menjadi tujuan rutin tiap kali dipijaknya Kick starter milik si-mbah. Cah cinta dengan segala jenis teori - teori cinta yang tak pernah habis dari kepala dengan kumpulan rambut khasnya. Rambut yang nampak lebat, namun sepertinya hanya terdiri satu ujung dan melingkar - lingkar kesana - kemari. Dialah pujangga cinta yang sangat susah dibedakan kondisi psikologisnya. Kapan dia tampak galau, berkamuflase dalam kegalauan atau benar - benar sedang diirundung kegalauan yang amat.

Selalu ada wejangan -meskipun tanpa kopi- buat kami menghabiskan hari hingga waktu sahur hampir terlewat. Obrolan - obrolan yang sangat biasa untuk orang pada umumnya. Namun sangat begitu khas dan berpengaruh bagi kelangsungan hidup kami ke depan. Rumpian - rumpian kecil yang topik perbincangannya tak pernah beda semenjak jaman kami kuliah. Masih berkutat tentang Cinta, Wanita, Asmara, Konspirasi hingga harga sembako.
Sabtu malam di Malang itu topiknya seputar Cinta. Kata Tjack, yang aku anggap sebagai narasumber dari perbincangan kali ini, mengatakan, "Cinta (red : jodoh) kui kayak dodolan krupuk. Ono telung (3) point penting, Kualitas, Bungkus karo Pemasaran."

Ke point pertama, akan membahas tentang Bungkus.
Bungkus dapat dipandang dari dua sisi, bungkusan kita-si cowo (karena aku cowo, jadi sudut pandangnya disamakan) dan bungkusan krupuk-si cewe. Karena ada dua bungkusan, jadi akan ada dua komponen penting yang harus diperhatikan. Dan menurut narasumber malam itu, bungkusan kita sendiri sebagai cowo itu mengambil peran cukup penting. Kita perlu melihat kondisi kita sendiri sebelum terlalu memprioritaskan orang lain-dalam hal ini si krupuk.
"Dewe ki kudu ndelok awak dewe sek. Paling gak ngurusi awak dewe ndipit. Nek terus-terusan ndandani si cewe, ujung - ujunge pada, disalip kiwa wong"
Berbenah diri, berdandan diri itu menjadi point yang cukup perlu dalam hal ini. Dengan memperhatikan kondisi-penampilan- diri kita sendiri ini juga akan meminimalisir kemungkinan si krupuk untuk beralih toples. Dan bungkusan dalam sisi pandang yang kedua sangat bergantung pada selera kita akan cita rasa dan keindahan krupuk. Itu menjadi kebutuhan yang tidak terlalu mendasar untuk menentukan seorang pendamping hidup. Namun, akan menjadi prioritas utama jika hanya sekedar mencoba peruntungan. Dan jangan salah, ada sebagian golongan yang juga menjadikan prioritas utama untuk menjadikan seorang pendamping hidup. So, bagi krupuk-si cewe- jangan terlalu berburuk sangka terhadap cowo.

2nd point is "Pemasaran"
Pemasaran berkaitan langsung dengan keberlangsungan dan ketenaran krupuk di lingkup kehidupan para cowo. Pada sisi krupuk, pemasaran akan menjadi hal yang mudah bagi krupuk - krupuk dengan keindahan dan cita rasa tinggi. Namun, pada sisi kita-pencari krupuk- pemasaran akan menjadi hal yang penting untuk tahu jenis - jenis krupuk yang ada di pasaran. Perbanyak teman akan menjadi jalan yang mudah untuk tahu banyak tentang krupuk - krupuk yang ada. Dari teman kita juga bisa mendapatkan beberapa informasi yang cukup berguna seputar krupuk. Mengajak kenalan secara kontak langsung dengan krupuk juga menjadi salah satu pendekatan pemasaran yang bagus. Namun cukup sulit untuk dilakukan, apalagi untuk kita yang masuk dalam golongan goblog masalah krupuk.
"Pye meh olih krupuk, kenalan wae be orak wani. Paling orak ki takon - takon seputar krupuke. Nek meh nawar, yo nawar. Lha pye critane meh nggowo balik krupuk, nek kenalan wae orak. Jaman goblok pas ndisit uis kudu dirubah saiki broo."

Point yang paling inti adalah Kualitas.
Jikalau Bungkus sudah sedemikian menarik, baik itu bungkusan kita sendiri dan syukur - syukur bungkusan si krupuk itu lebih keren lagi. Dan pemasaran udah oke bak trainer MLM yang udah melanglang buana mencari cabang-cabang maupun ranting - ranting di bawahnya. Kalian udah cukup ngobrol seputar krupuk dengan teman - temanmu maupun dengan si krupuk. Dan yang terakhir mudah - mudahan kita mendapatkan krupuk dengan kualitas yang sesuai dengan kehendak Tuhan-krupuk yang berkualitas tinggi dengan keindahan yang teramat dan cool abiesz seperti yang kita harapkan. Kalau pada titik ini kita mendapatkan yang sesuai, cocok, nyess di hati, itu akan menjadi akhir dari masa-masa goblok yang udah lalu. Dan, selamat menempuh hidup baru.

Dan ada pesan penting setelah mendapatkan krupuk dengan tiga point diatas tadi ; Bungkus, Pemasaran dan Kualitas : Kita harus jaga krupuk yang sudah didapat dan dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa. Jangan lupa, krupuk yang kita dapat tidak hanya untuk kita sendiri sebagai cowo, kita harus bisa membaginya dengan orang tua kita. Karena restu orang tua akan mengantarkan kita-dan krupuk tentunya- pada jalan yang lebih terjangkau dengan kemampuan kita di masa depan.

Mari kita sudahi masa-masa goblok kita yang sudah lalu dengan keberanian dan harapan yang lebih indah untuk menyambut krupuk dengan keindahan dan citarasa yang luar biasa.

Tulisan berikutnya akan berkisar seputar matematisasi antara Pacaran dan Nikah dari salah seorang narasumber. Just wait and stay tune on this blog...!!

You Might Also Like

2 comments

Like us on Facebook

Flickr Images