Kapan jadi rejeki, kapan jadi sesuatu yang tidak diharapkan. Semuanya adalah pemberian. Kita sebagai manusia tidak diperkenankan memilah - milah dan mengatur sendiri pemberian itu. Si pemberi sesuka dirinya untuk memberi kita apa yang ingin dia beri. Namun diluar dari tidak diperkenankannya itu, kita sebagai manusia diperbolehkan untuk 'meminta', mengharap pemberian yang dapat sesuai dengan apa yang kita harapkan. Meminta dengan penuh keyakinan akan diberikannya permintaan dirinya itu.
Pemberian meruakan apa yang dimiliki oleh 'pemberi'. Dengan miliknya itu, si pemberi 'memberi' apa yang dia miliki untuk mereka yang diberi. Pemberian adalah sebuah anugerah, meskipun banyak persepsi manusia akan pemberian yang mereka terima. Bagi kalangan dengan persepsi yang positif, pemberian akan menjadi indah, menjadi suatu anugerah terindah yang pernah kumiliki - kayak lagunya Sheila on7 -. Namun akan berbeda bagi mereka yang sangat kolot dan sempit pola pikirnya untuk make a wittness kalau pemberian itu adalah sebuah anugerah, mereka lebih memilih pemberian itu sebagai mimpi buruk. Padahal, pemberian itu hakikinya sebuah anugerah yang sangat bisa dioptimalkan oleh kita sebagai manusia  untuk menjaga hidup, menjaga martabat, dan meningkatkan keimanan kita.
Sang pemberi anugerah adalah Dia, sang kholiq, sang pencipta seluruh alam semesta dengan segala ke-Maha Pengasih dan Penyayang. Sang pemberi yang memiliki nama - nama yang indah, nama - nama yang paling terpuji, yang menggambarkan ke-Mahaan-Nya akan sifat - sifat paling terpuji pada nama - nama agung-Nya itu.